Selamat Datang di barajamanulih.blogspot.com (klik others untuk melihat tulisan lainnya. Semoga bermanfaat dan dapat menggali ilmu)

Selasa, 19 Juni 2012

NPM-Agribisnis Tingkatkan Keterampilan Petani

DSC04244
Sumber: http://www.ppk.or.id/content.asp?id=1592&mid=126
Keterampilan para petani di lokasi PNPM-Agribisnis dilaporkan meningkat. Seperti apa?
Berdasarkan laporan dari sejumlah lokasi pilot proyek Smallholder Agribusiness Development Initiative (SADI) atau yang dikenal dengan PNPM-Agribisnis Perdesaan, diketahui bahwa keterampilan para petani di lokasi program mengalami peningkatan. “Program memberikan manfaat nyata, terutama dalam peningkatan keterampilan para petani dalam mengelola hasil-hasil pertanian mereka,” demikian laporan perwakilan pelaku program dari berbagai lokasi. Hal itu terungkap dalam Workshop PNPM-Agribisnis di Jakarta, yang berakhir awal November 2009.
Pilot proyek yang melekat pada PNPM-Perdesaan ini mengajak masyarakat/ para petani merencanakan, menentukan dan melaksanakan kegiatan berbasis pertanian guna meningkatkan pendapatan rumahtangga dan kesejahteraan petani secara umum. Program ini dilaksanakan di empat provinsi di Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan mendapat dukungan pendanaan dari hibah Pemerintah Australia (AusAID). Keempat provinsi tersebut adalah Sulawesi selatan, Sulawesi Tenggara, NTT dan NTB.Sejumlah usulan masyarakat, dalam hal ini para petani, telah dilaksanakan dan dirasakan manfaatnya. Baik usulan peningkatan kapasitas maupun pembangunan prasarana/sarana yang mendukung pertanian. Para petani di Sulawesi Selatan, misalnya, akhirnya memperoleh pelatihan TOT Padi SRI yang mereka idamkan dengan dukungan dana dari PNPM-Agribisnis. Sementara di Sulawesi Tenggara, petani kini memiliki kios usaha tani dan kandang demplot penggemukan sapi potong.
Para petani di NTT juga telah merasakan manfaat program. Mereka, misalnya, kini memiliki jalan usaha tani yang layak, serta memiliki saluran irigasi yang lebih baik. Selain dapat lebih mudah menuju ke sawah/ladang, rehab jalan usaha tani ini dapat memperlancar pengangkutan hasil panen mereka ke pasar. Sebelumnya, sebagian besar badan jalan rusak sehingga sulit menuju sawah/ladang, terlebih saat musim penghujan. Perbaikan jalan usaha tani ini pada gilirannya mengurangi praktik ijon, sehingga harga jual hasil panen bisa lebih tinggi.
Di NTB, para petani rumput laut merasa sangat terbantu dengan lantai jemur rumput laut yang mereka bangun dengan dukungan dana PNPM-Agribisnis. Sedangkan petani penggarap sawah, kini dapat meningkatkan produksi menyusul direhabnya saluran irigasi yang mengairi sawah-sawah mereka. Tidak hanya itu, para petani juga dapat saling bertukar pikiran di tempat yang lebih nyaman sekaligus tidak perlu kuatir ternaknya hilang.
Mereka telah memiliki pondok pertemuan pertanian dan kandangkolektif yang diusulkan dan dibangun bersama dengan dukungan dana program. Sejumlah petani di NTB juga telah mendapatkan peningkatan kapasitas terkait sejumlah komoditas agribisnis. Peningkatan kapasitas para petani diharapkan akan terus bertambah seiring pelatihan-pelatihan agribisnis di lokasi-lokasi program.
Menurut Direktur Program Management Officer (PMO) SADI, program ini merupakan kerjasama tiga pilar, yakni PNPM Agribisnis Perdesaan yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat, International Finance Corprotation (IFC) yang berfokus pada aspek pemasaran komoditas bekerjasama dengan pihak swasta serta Australian Center for International Agricultural Research (ACIAR) yang bekerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) berfokus pada dukungan riset pertanian yang adaptif bagi masyarakat petani.
Dalam workshop tersebut dibahas beberapa hal penting. Antara lain, strategi penyerapan dana BLM dan sisa DOK sampai dengan berakhirnya program, Desember 2009. Juga mengenai kekosongan konsultan/fasilitator, Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) akselerasi kegiatan TA 2009, serta langkah-langkah pelestarian kegiatan sampai dengan enam bulan kedepan (semester pertama 2010).

Sumber : http://nusataniterpadu.wordpress.com/2009/11/11/pnpm-agribisnis-tingkatkan-keterampilan-petani/

Senin, 18 Juni 2012

Tulisan Perdana

Hari ini aku telah belajar tentang passive voice. Walaupun aku belum menguasainya. Akan tetapi aku memperoleh sedikit ilmu dari apa yang ku baca dan ku pelajari dari buku tersebut. Misalnya :
"Are you taught by the teacher about passive voice?" (passive voice dalam bentuk simple present tense), dan ada juga dalam bentuk simple past tense. Contohnya : "the bank robbers was arrested by the police". dan lainnya.
Hanya saja, jikalau pelajaran ini tidak terus digunakan maka kita bisa saja lupa atau ragu apakah yang kita buat itu benar atau salah. Jadi jikalau Anda belajar untuk menguasai sebuah bahasa, semestinya dipraktekkan atau dipelajari (sekedar mengingat atau membuat beberapa contoh) agar bisa menguasainya dengan cepat dan lebih mahir dalam menggunakannya.

Selasa, 05 Juni 2012

Kalimat Langsung dan Tidak Langsung


1.      Kalimat Langsung
Kalimat yang secara cermat menirukan apa yang diujarkan orang. Bagian kutipan langsung dalam kalimat langsung ada berupa kalimat Tanya, kalimat berita, atau pun kalimat perintah
Contoh :
1)      “Apakah gurumu baik?“ tanya Cecep
2)      Kata orang tua zaman dahulu, “Malu bertanya, sesat di jalan“
3)      “Jangan mendekat,“ bentak penjahat itu
4)      “Saya tidak senang pada sikapnya, yang angkuh itu,“ ujar Arman
5)      “Ayo lari!“ Teriak penjahat itu pada teman-temannya
2.      Kalimat Tak Langsung
Kalimat yang melaporkan apa yang diujarkan orang. Bagian kutipan dalam kalimat tak langsung semuanya berbentuk kalimat berita
Contoh :
1)      Ali menanyakan baik tidaknya guru saya
2)      Orang tua zaman dahulu berkata bahwa malu bertanya sesat di jalan
3)      Penjahat itu membentak agar aku tidak mendekatinya
4)      Arman mengatakan bahwa ia tidak menyukai orang itu karena sikapnya yang angkuh
5)      Sambil berteriak, penjahat itu menyuruh teman-temannya lari
Memberikan Kritik terhadap Informasi
Informasi terbagi dua :
1.      Media cetak : surat kabar, majalah, tabloid
2.      Media eletronik : radio, internet, televise, dll

Artikel adalah  salah satu tulisan ilmiah yang dimuat di surat kabar
Cirri-ciri artikel adalah
1.      Berisikan pandangan (opini) penulis terhadap suatu masalah
2.      Ditulis secara sistematis
3.      Berpedoman pada fakta
4.      Biasanya dicantumkan nama penulisnya
Opini adalah pendapat, pandangan, pemikiran dan saran
Fakta adalah hal yang terjadi dan benar adanya
Kritikan merupakan tanggapan yang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu karya atau pendapat
Kritikan harus berisi :
-     Tanggapan                                                                  -     Alasan yang logis
-     Solusi (pemecahan masalah)

Contoh kritikan :
Saya kurang sependapat dengan sikap para pemimpin daerah yang menggusur PKL semaunya. Para PKL bukanlah tidak tahu tata tertib, tetapi kebutuhan hidup yang tinggi harus dipenuhi memaksanya untuk bertahan hidup. Sementara pemerintah tidak mampu memciptakan lapagan kerja yang sesuai bagi mereka. Minimal menciptakan kawasan khusus untuk PKL mengais rezeki.
Tanggapan : saya kurang sependapat
Solusi : minimal mencitakan kawasan khusus
Langkah-langkah memberikan kritik yang baik
Menyampaikan kelebihan dan kekurangan suatu masalah, Menyertakan alasan yang logis, Menyampaikan jalan keluar (solusi pemecahan masalah, Megungkapkan dengan bahasa yang santun, Menghindari kalimat yang menyinggung perasaan orang lain,

Mendengarkan Siaran Berita yang Didengar.
Unsur-unsur berita adalah 5W+1H :                                                         Tahap-tahap dalam mendengarkan suatu informasi
1.      What artinya apa peristiwa yang terdapat  dalam berita           - Tahap mendengarkan dengan seksama
2.      Where artinya dimana terjadinya peristiwa                              - Tahap memahami informasi
3.      Who artinya siapa yang diberitakan                                         - Tahap menafsirkan informasi yang didengar
4.      When artinya kapan terjadinya peristiwa                                 - Tahap memulai isi informasi
5.      Why  artinya mengapa terjadinya peristiwa                             - Tahap memnanggapi isi informasi
6.      How artinya bagaimana terjadinya peristiwa

Jumat, 01 Juni 2012

Menulis Cerpen Berdasarkan Pengalaman Diri Sendiri

Cerpen atau cerita pendek adalah karya sastra prosa yang mengungkapkan kisah kehidupan seseorang tentang kejadian dalam satu waktu.
Cerpen dibangun atas unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik
meliputi :
    Tema                                   Alur/plot
    Setting/latar                        Penokohan
    Sudut pandang                   Amanat
Sedangkan unsur ekstrinsik meliputi : situasi atau keadaan, dan latar belakang pengarang.

Unsur pembangun karya sastra cerpen
  A. Unsur Intrinsik
      1. Tema : sesuatu yang menjadi pokok pembicaraan dalam cerita,
          misalnya : cinta, kasih sayang, persahabatan, romantika, keluarga,
          sosial, masalah misteri.
      2. Alur/plot : rangkaian peristiwa atau kejadian yang saling berhubungan
          untuk menjalin sebuah cerita.
          Alur sebuah cerita umumnya terdiri atas bagian awal, tengah, dan akhir.
          Tahap awal berisi bagian konflik dan klimaks. Sedangkan bagian akhir cerita
          berisikan penyelesaian atau ending.
          Alur disajikan dengan tiga cara tiga cara, yaitu :
            -  Alur maju/ progresif : dimulai dari awal, tengah, dan akhir
            -  Alur mundur/flahback : dimulai dari akhir kemudian baru awal cerita
            -  Alur campuran : dimulai dari akhir cerita, awal, tengah kemudian kembali
               ke akhir cerita lagi.
       3. Penokohan
            a. Berdasarkan sifatnya, penokohan terbagi atas :
                - Protagonis, tokoh yuang berwatak baik
                - Antagonis, tokoh yang berwatak jahat
                - Tritagonis, tokoh yang membantu, melerai kedua tokoh di atas.
            b. Berdasarkan fungsinya/peran, penokohan terbagi atas :
                - Tokoh utama : tokoh yang menjadi pusat cerita
                - Tokoh pembantu : tokoh yang mendukung jalannya cerita
                - Tokoh figuran : tokoh yang fungsinya hanya sebagai pelengkap
            Penggambaran tokoh
            Disampaikan secara langsung/tidak langsung
            -  Penggambaran langsung (analitik).
                Misalnya :
                 “Dikampung itu Pak Dirwan dikenal sebagai seseorang yang ramah,
                   sopan, dan dermawan”.
            -  Penggambaran tidak langsung (dramatik).
                Penggambaran secara dramatik bisa digambarkan melalui :
                a. Dialog tokoh
                b. Tanggapan tokoh lain
                    Misalnya : watak tokoh A dibicarakan oleh tokoh B dan C.
                c. Jalan pikiran tokoh
                d. Penggambaran fisik dan sifat tokoh
                    Misalnya :
                       “Tanpa bertanya terlebih dahulu Beni langsung menyantap
                         habis makanan di meja itu”.
       4. Setting/latar
           Yaitu keterangan mengenai waktu, ruang/tempat, dan suasana peristiwa.
           Latar yang baik dapat mendukung pelaksanaan tema dan amanat.
           Oleh karena itu, semakin baik pengetahuan seorang pengarang akan hal
           yang diceritakan. Pengetahuan ini dapat diperoleh dengan cara langsung
           mengobservasi tempat, waktu, situasi, atau adat budaya yang diceritakan
           dalam bercerita.
       5. Sudut pandang/poin of view
           Yaitu cara pengarang mengisahkan dirinya dalam cerita.
           Ada dua macam sudut pandang, yaitu :
            1) Sudut pandang orang 1 (pertama)
                Pengarang menempatkan dirinya sebagai pelaku cerita. Kata ganti yang
                digunakan adalah aku, saya, dan kami. Biasanya juga disebut sudut
                pandang acuan.
                Sudut pandang orang pertama ini terbagi atas tiga :
                 a. Orang pertama pelaku utama
                 b. Orang pertama sebagai pengamat langsung
                 c. Orang pertama sebagai pengamat tidak lansung
            2) Sudut pandang orang ke 2 (kedua)
                Pengarang menempatkan dirinya diluar cerita. Kata ganti yang
                digunakan adalah ia, dia, mereka, atau nama orang. Sudut
                pandang ini terdiri atas dua :
                a. Orang ketiga serba tahu, maksudnya pengarang menceritakan lebih
                    dari satu tokoh
                b. Orang ketiga terfokus atau terarah, artinya pengarang hanya
                    menceritakan satu orang tokoh dalam cerita.
       6. Bahasa (diksi dan gaya bahasa)
           - Bahasa merupakan unsur pendukung keindahan sebuah cerpen.
           - Diksi pilihan kata pengarang untuk menyajikan berita.
           - Sedangkan gaya bahasa atau majas yaitu kata-kata ungkapan khusus
              yang dipakai pengarang untuk mengungkapkan maksud sekaligus
              menyajikan keindahan.
       7. Amanat
           Yaitu pesan yang disampaikan pengarang yang disampaikan pengarang
           melalui karya atau ceritanya. Amanat suatu cerpen sangat penting.
           Tambahan pengetahuan, pendidikan, sesuatu yang bermakna dalam hidup
           dapat memberikan hiburan sekaligus kepuasan batin dan kekayaan batin
           bagi pembaca

   B. Unsur Ekstrinsik
        1) Situasi dan Keadaan Zaman
            Keadaan atau situasi, tempat dan waktu sangat mempengaruhi suatu
            karya sastra. Akhir-akhir di negara kita secara beruntun terjadi bencana
            alam. Hal ini menggugah penulis untuk berkarya dengan mengangkat
            masalah tersebut.
        2) Latar Belakang Pengarang
            Latar belakang sangat mempengaruhi hasil karya sastra. Asal daerah,
            jenis kelamin, usia, agama, pendidikan dan profesi merupakan hal-hal
            yang tampak dalam kalangannya

        Langkah-langkah Menulis Cerpen
        1. Menentukan tema cerita
            Ingat kembali pengalaman pribadi apa-apa yang pernah anda alami.
            Pilih salah satu pengalaman yang paling mengesankan agar menarik
            untuk diceritakan.
        2. Menetapkan tujuan cerita yang akan dicapai
            Tujuan cerita  ini sangat berhubungan dengan tema cerita
        3. Menggambarkan tema dalam bentuk rancangan cerita (merancang
            alur, penokohan, setting)
        4. Menyusun data cerita sedemikian rupa, sehingga membangun sebuah
            cerita. Data cerita dapat berupa jawaban atas pertanyaan kapan,
            dimana, bagaimana, dengan siapa, mengapa terjadi, dan sebagainya.
        5. Mengembangkan cerita
            Dalam langkah ini kita harus  mengarahkan daya emosi dan imajinasi
            berdasarkan data cerita yang terkumpul. Agar cerita yang disusun
            berkualitas, maka penulisannya harus memperhatikan hal-hal sebagai
            berikut :

             1) Cerpen hendaknya dapat dinikmati pembaca sebagai pengalaman
                 hidup

             2) Cerpen hendaknya mencerminkan realitas kehidupan manusia

             3) Cerpen hendaknya memiliki struktur kisahan yang logis

             4) Cerpen hendaknya berkembang secara wajar dan tidak
                 dibuat-buat/dipaksakan

            5) Cerpen merupakan hasil seni yang mendukung nilai estetis

            6) Cerpen memiliki konflik, ........ pada tengah alur, dan endingnya
                surprise.

        6. Merevisi atau memperbaiki

            Setelah tersaji secara tuntas, bacalah kembali. Koreksi kekurangan-
            kekurangan yang terdapat dalam cerita apakah unsur-unsurnya sudah
            terbangun dengan baik? perbaikilah seandainya masih terdapat
            kesalahan/lengkapi jika masih ada kekurangan.

        7. Memberi judul

            Judul diusahakan menarik, singkat dan relevan dengan tema. Judul
            juga bisa mengangkat nama tokoh. Judul ditulis dengan huruf kapital.

       
       Dialog dalam cerpen

       Selain kalimat-kalimat uraian dalam cerpen juga terdapat dialog unsur
       tokoh. Penulisan dialog agak menjorok ke tengah seperti penulisan
       alinea baru. Dialog ditulis dalam tanda petik dua (“......”). Jika dialog
       orang/tokoh pertama dijawab tokoh lain, penulisannya ganti baris
       berikutnya.

       Contoh :

          Waktu itu aku sedang tidur siang. Tiba-tiba dibangunkan seseorang,

           ...”Mbak, Mbak Gita”. Ternyata Dito, adikku.

                    “Apa sih, To. Lagi enak-enak tidur”

                    “Itu mbak, si Didit”

Menulis Cerpen Berdasarkan Pengalaman Diri Sendiri
Terima Kasih Atas Kunjungannya Semoga Tulisan di atas Bermanfaat

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls