Selamat Datang di barajamanulih.blogspot.com (klik others untuk melihat tulisan lainnya. Semoga bermanfaat dan dapat menggali ilmu)

Senin, 11 Februari 2013

Hari Bertambah Petang


Hari bertambah petang, jam menunjukkan pukul lima lewat seperempat. Udara kota mulai terasa bertambah nyaman. Warna merah mulai mengambang di langit sebelah barat. Begitu turun dari bis kota aku langsung saja menyelusuri gang kecil menuju kekamar sewaan semenjak satu tahun yang lalu, selama menjadi mahasiswa di kota ini. Baru saja aku sampai di depan pintu kamar, tiba-tiba aku dikejutkan oleh suara gadis kecil anak tetangga. “Bang ini ada surat untuk abang”.
            Aku melihat pada anak itu dan bertanya, “Ini surat dari siapa dik“, kataku. Anak itu pun menjawab, tadi aku melihat surat itu ada di depan pintu lalu secara tidak sengaja aku lewat dan mengambil surat ini untuk dibawa ke rumahku, supaya surat ini tidak hilang. Tetapi aku tidak tau, surat ini dari siapa, yang ada cuma alamat pengirimnya saja dan tidak dicantumkan nama pengrimnya. Setelah beberapa menit, aku melihat abang turun dari bis kota dan akupun bergegas menemui dan menyerahkan surat ini kepada abang. Aku menerima penjelasan dari apa yang di sampaikan oleh anak itu dan mengucapkan terima kasih. Setelah beberapa menit berbicara dengan anak tadi, akupun langsung masuk ke kamar dan meletakkan tas ranselku ke tepi dinding lalu aku beristirahat sejenak di tempat tidur untuk menenangkan pikiran. Setelah beberapa jam kemudian akupun terbangun pada saat jam menunjukkan tiga lewat seperempat pagi dan aku langsung cuci muka ke kamar mandi. Setelah itu, surat yang diberikan oleh anak tadi tidak sempat aku membacanya karena aku harus belajar untuk persiapan tugas yang diberikan oleh dosen kepadaku. Surat itu aku simpan di lemari belajarku, dimana aku banyak menyimpan buku-buku lamaku. Lalu saya mulai fokus untuk belajar.
             Setelah pulang dari kuliah, saya banyak membaca buku yang membuat hati saya gembira dan senang. Setelah itu, aku menompang nonton di rumah yang punya kos itu. Orang yang punya kos itu mengijinkan saya menonoton dengannya. Pada suatu hari, aku mulai melupakan surat itu dan hanya memikirkan hak dan kewajibanku saja sebagai anak. Beberapa tahun kemudian aku pun menamatkan kuliah, aku senang dengan hasil belajarku sendiri karena nilaiku sangat memuaskan dan aku menjadi mahasiswa terbaik di kota ini. Setelah itu, aku teringat dengan surat yang telah lama tidak kubaca karena aku sibuk dengan kuliahku. Aku langsung mencari dan membongkar isi lemariku untuk mencari surat itu. Pada saat itu aku akhirnya menemukan surat itu dan membacanya, ternyata surat itu dari orang tuaku yang telah lama rindu padaku. Aku membaca surat itu sangat terharu karena sudah lama juga aku tidak bertemu dengan orang tuaku. Lalu aku bergegas menyusun baju, buku dan lain-lainya untuk dibawa ke kampung karena aku telah mendapatkan ilmu di kota ini dan telah mempunyai teman juga di kota ini. Aku langsung naik mobil. Setibanya di kampung aku disambut gembira dan senang oleh orang tuaku, kakakku serta kerabat-kerabatku. Aku menemui orang tuaku karena aku tidak sempat membalas surat yang engkau kirimkan kepadaku Ayah-Ibu. Maafkan aku karena aku tidak sempat membaca surat tersebut karena sudah terlalu lama aku tidak membacanya karena aku telah membuat kalian khawatir padaku. Aku hanya menjalankan hak dan kewajibanku saja dan mencari teman di kota itu agar aku tidak sendirian. Setelah aku menceritakan semuanya pada orang tuaku, orang tuaku langsung memaafkan kesalahanku. Sejak itulah aku tidak pernah mengulangi kesalahanku untuk yang kedua kalinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih Atas Kunjungannya Semoga Tulisan di atas Bermanfaat

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls